Friday, March 30, 2012

Selingkuh dengan Mbak Ira

Saya ingin menceritakan kisah unik yang terjadi hampir 10 tahun yang lalu, pada waktu umurku baru memasuki usia 30an. Pada waktu itu saya, bernama Adi, merupakan pegawai baru di kantor. Semua orang nampaknya ketus dan memandang enteng setiap orang baru. Saya sangat merasakannya.

Namun tidak demikian halnya dengan Ira. Ia adalah ibu rumah tangga yang sangat dewasa namun tetap modis dan nampaknya sangat merawat tubuh. Usianya 40 tahun waktu itu dan telah lama bekerja di situ. Aku sering ngobrol kalau berpapasan. Akhirnya kami sering makan siang bersama di kafetaria kantor. Orangnya sangat anggun berbicara, namun terang-terangan soal ketertarikan pada hal-hal yang bersifat fisik dari pria.


Ia cerita bahwa ia pernah bersama orang nomer dua di kantor ke Bandung untuk urusan tugas kantor, dan berakhir dengan hubungan seks. Ini kemudian berlanjut he hubungan gelap selama beberapa bulan. Aku mulai berpikiran lain tentang Ira. Jangan-jangan jadian lagi denganku.
Makin lama kami semakin akrab. Aku mulai sering menelponnya dari mejaku melalui saluran interkom. Ia kelihatannya senang-senang aja ngobrol dengan saya. Sehari saja aku nggak masuk, ia pasti akan menelponku malamnya untuk mengetahui mengapa aku tidak ngantor. Aku jadi menduga bahwa bisa terjadi perselingkuhan antara aku dengan dia.

Suatu waktu aku dimintanya makan siang bareng ke luar kantor. Jadilah berangkat kami ke daerah Cempaka Putih. Pada saat sedang makan, tiba-tiba kakiku diusap kakinya. Aku hanya senyum, diapun senyum percaya diri, seolah-olah mengatakan bahwa dia memang sengaja melakukannya. Benar, bagian atas telapak kakinya memang tetap ditempelkan di betisku. Aku memberanikan diri bertanya," kenapa, mau kulit langsung?" sambil menarik celana panjangku. Bagian atas telapak kakinya jadi tertempel langsung pada kulit betisku. Ia tetap tersenyum sambil berkata," enak di. merangsang". Astaga, gumamku dalam hati.

Aku memberanikan diri mengelus tangannya. Ia malah meremas tanganku sementara badannya dimajukan sehingga paha menempel pahaku. Aku menegurnya, "awas, dilihat orang, lho..". Ia menjawab," pengen ke tempat yang nggak dilihat orang" sambil tersenyum genit. Wah, sesuai nih. Aku udah horny dan menginginkannya juga.

Pendek kata, kami akhirnya telah berada di sebuah hotel di ujung jalan Suprapto mengarah ke daerah Senen. Ruangannya kurang baik karena ada yang berkaca nako. Selesai mandi berdua, kami telah sangat horny karena di kamar mandi aku telah menghisap klitorisnya, ia pun lama mengulum kontolku. Buah dadanya yang besar, walaupun telah agak menggelantung, tak luput dari bibirku.

"Ayo sayang." katanya ketika ia telah merebahkan diri di tempat tidur, telanjang bulat. Aku segera menaikinya sambil mengingatkan, " hati-hati, suara kita terdengar keluar". Ia tidak menjawab melainkan langsung memegang kontolku lalu digesek-gesekkan ke bibir vaginanya yang sudah basah. Namun dasar wanita pengalaman, ia tidak langsung memasukkan. Aku membiarkan saja. Bibirnya ku lumat, ia pun memasukkan lidahnya dan menari-nari di rongga mulutku. Aku sangat terangsang dibuatnya. Akhir dimasukkannya kontolku ke liang kenikmatannya. Cukup mudah masuknya, namun di dalam agak sempit, karena memekku memang agak gemuk.

"Gede banget, Di.. Enakkkk..", komentarnya setelah kami berdua agak tentang sesudah proses penetrasi. Aku mulai menarik-masukkan. Ia agak menggoyangkan pinggul, membalas masuk ekluarnya kontolku. Aku merasakan enaknya wanita dewasa.

Tiba-tiba ia memintaku pindah ke bawah. Kamipun berpelukan sambil berguling. Jadilah aku di bawah, ditunggangi kuda 40 tahun yang hot. Buah dadnya bergoyang-goyang, membuat tanganku melayang meraihnya. Aku memajukan mulutku untuk mengulum puttingnya. Ia terus menggenjot saya dari atas. Nikmatnya bukan main. Kami lupa bahwa jam istirahat makan siang tidak lama. Yang ada tinggalah suara-suara, " aaaaahhh..enak banget di.".

Aku membalasnya, " yaaah. memekmu oooh. sedaaap". Kami saling bersahutan dengan kata-kata hangat yang tidak biasa kami pakai sehari-hari. Ira begitu sembarangan memilih kata," entooot di. aaaaah.. enaaak". Dia duluan mencapai puncak dengan erangan," Adiiii..ooooh. . aaaaah heeeekkkkk.. " Di sambung dengan tarikan nafas yang panjang sambil matanya menutup, setelah beberapa saat terbuka dengan warna putih yang terlihat.

Ira mengalami orgasme yang nampaknya luar biasa sehingga aku menghentikan sejenak goyanganky dari bawah. Tubuhnya kemudian jatuh menindihku dengan kepala di samping kepalaku. Ia masih terengah-engah. Perasaanku senang, bangga, karena bisa membuatnya mencapai puncak yang sangat dahsyat.

"Gimana sayang..?" aku membuka omongan lagi setelah ia mereda. "Enak, nikmaat, di.." Ia menyambung," dari awal aku udah menduga, pegawai baru kita nih kayaknya enak di pakai..", sambil tersenyum. Aku langsung mengulum bibirnya, sementara kontolku agak mengecil rasanya namun tetap di dalam memeknya.

Aku mulai menaik turunkan pantat. Ia memelukku erat dan menggerakkan ke kiri, tanda ingin pindah ke bawah. Kami berputar kembali sampai ia berada di bawah kembali. Aku mulai memompanya lagi. Beberapa saat Ira mulai membalas lagi. Kami saling beradu selangkangan. Kaki kirinya kini berada di antara dua kakiku. Dengan agak memajukan pantat, aku merasa ******ku masuk lebih dalam, oooh enaknya.

Sepuluh menit kami berganti-ganti gaya, akhirnya aku perasakan akan mencapai puncak. "Ir, aku mo nyampe nih." aku memenyampaikan sambil mempercepat pompaanku. "Yaah, sama-sama sayang, aku jugaaaa." Ira membalas. Akhirnya aku melepaskan semua tenagaku agar terpusat di sekitar selangkangan, agar semprotanku optimal,"aaaaaaaah. . Oooooh.. Ira.. oooh.. ..heeeekh.." . Ira pun menyusul dengan "Adi. aaaaau.. ...heeeeeeehkkkk. enak di..". Kami terkulai bersama beberapa detik.

Astaga, terlambat nih balik ke kantor. Kami segera beres-beres, mandi sebentar kemudian ke mobil. Beberapa kali kami berciuman karena sama-sama masih melayang dalam kenikmatan dan pembebasan diri dari nafsu birahi. "Ira, aku masih pingin lho.", kataku sebelum kita keluar dari mobil di halaman parkir kantor. "Aku juga di, tapi ingat. main aman ya sayang", balasnya.
Malamnya kami ke Ancol dan melakukannya di salah satu parkiran di sana. Kali ini aku duduk di bagian belakang, ia menaikiku sambil menjepit kontolku dalam memeknya. Enak sekali. Aku tau mobil bergoyang-goyang, tapi nggak apa-apa karena mobil-mobil lain di situpun sama.

Sejak itu kami jadi sering keluar kantor siang untuk saling melampiaskan nafsu. Belakangan dia mengaku bahwa malamnya kadangkala ia masih tetap melayani gairah suaminya dengan tenang. Nampaknya perselingkuhan bagi Ira adalah biasa dan menyenangkan. Kami berpisah setahun kemudian karena aku harus pindah kantor. Beberapa kali kami masih berhubungan di hotel, makin jarang, akhirnya tidak lagi. Mungkin ia merasa makin tua dan ingin lebih konsentrasi pada keluarganya.

1 comment:

  1. ====================================
    < KEPADA SELURUH MASYARAT INDONESIA >
    =====================================

    khususnya pemain judi togel
    anda ingin merasakan kemenang
    dalam permainan judi togel
    silakan anda.hub: AKII DEWA di no. 0852-9357-7799
    angka yang di berikan kemari mba
    benar2 tembus {100%}
    sukur alhamdulilah saya menang {75} juta
    semua utang2 saya sudah di lunasi
    sudah banyak yang lain tapi tidak ada buktinya
    hanya AKIIDEWA lah yang bisa membuktikan
    angkanya bagi anda semua semua pecinta togel
    silakan anda buktikan sendiri....?
    =============================

    ReplyDelete